Select Page

Kalau diingat lagi, aku jadi takjub sendiri.

Bagaimana aku bisa menjadi manusia yang paling peduli.

Tak pernah terlewatkan waktu tanpa bertanya kabar, memikirkan kebutuhannya, selalu memastikannya baik-baik saja.

Ternyata aku bisa juga ya, jadi manusia yang sangat mencinta. Tak pernah aku bayangkan bisa begitu.

Sampai sekarang aku masih terkaget, aku bisa setulus itu. Benar-benar segenap jiwa.

Mungkin efek dari capricorn. Atau manusianya yang memang dulu telah membuatku seperti itu? Entahlah..

Sekarang, semuanya sudah lewat.

Sayang, aktornya belum sembuh. Masih suka kumat penyakit lamanya. Mungkin, sudah mendarah daging? Entahlah..

Yang kutau pasti, manusia paling manis dan baik hatinya itu, kini sudah tak ada lagi. Dia mati, terkubur sejarah.

Tersisa mahluk menyeramkan bermuka dua. Bengis dan berjiwa gelap. Yang perkataannya penuh dusta.

Yaa.. Apapun kejahatan yang dia rencanakan, biar jadi karmanya sendiri.

Aku hanya ingin merayakan pencapaianku.